Manusia sebagai
Makhluk Budaya
Manusia bukan hanya
sebagai makhluk sosial, tetapi juga sebagai makhluk yg berbudaya, dimana
kebudayaan untuk manusia sangatlah penting, budaya bagi manusia dapat
menunjukan status sosial dari manusia itu sendiri, juga sebagai alat untuk manjalin
persahabatan dengan budaya budaya lain.
Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna bila
dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk
mengelola bumi. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang
berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan
etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan
tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus
mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk
Tuhan.
Manusia harus bisa memelihara budayanya sebagai identitas dirinya, karena jika
suatu makhluk atau kelompok tidak memiliki budaya maka mereka tidak akan pernah
bisa menghargai budaya dari bangsa lain
Oleh karena itu lingkungan
mempunyai pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri, hal ini dapat dilihat
pada gambar siklus hubungan manusia dengan lingkungan sebagai berikut:
Siklus Hubungan Manusia
Gambar di atas
menggambarkan bahwa lingkungan dan manusia atau manusia dan lingkungan
merupakan hal yang tak terpisahkan sebagai ekosistem, yang dapat dibedakan
mejadi:
-
Lingkungan alam yang befungsi sebagai sumber
daya alam
-
Lingkungan
manusia yang berfungsi sebagai sumber daya manusia
-
Lingkungan
buatan yang berfungsi sebagai sumber daya buatan
Budaya yang Bersifat konkret
Wujud budaya yang bersifat konkret berpola dari tindakan
atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba,
dilihat, diamati, disimpan atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan sifat
budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas: perilaku, bahasa
dan materi.
a. Perilaku
Perilaku adalah cara
bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia
dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior)
masyarakatnya.
b. Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan
dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga (auditory). Ralp Linton
mengatakan salah satu sebab paling penting dalam memperlambangkan budaya sampai
mencapai ke tingkat seperti sekarang ini adalah pemakaian bahasa. Bahasa
berfungsi sebagai alat berpikir dan berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan
berkomunikasi budaya tidak akan ada.
c. Materi
Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan
manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah
tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi.
Unsur-unsur
materi dalam budaya dapat diklasifikasikan dari yang kecil hingga ke yang besar
adalah sebagai berikut:
1. Items, adalah
unsur yang paling kecil dalam budaya.
2. Trait, merupakan
gabungan dari beberapa unsur terkecil
3. Kompleks budaya, gabungan dari beberapa items dan trait
4. Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa kompleks budaya.
Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan
unsur-unsur budaya menyeluruh (culture universal). Terjadinya
unsur-unsur budaya tersebut dapat melalui discovery (penemuan atau usaha
yang disengaja untuk menemukan hal-hal baru).
SENI
BUDAYA JAWA TENGAH
Kebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua. Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok kebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua. Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok kebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan Indonesia.
Bengawan Solo bukan hanya terkenal dengan lagu ciptaan
Gesang akan tetapi lebih daripada itu lembahnya terkenal sebagai tempat dimana
banyak sekali diketemukan fosil dan peninggalan awal sejarah kehidupan di atas
bumi ini.
Seni Budaya
·
GAMELAN JAWA
Gamelan
Jawa merupakan Budaya Hindu yang digubah oleh Sunan Bonang, guna mendorong
kecintaan pada kehidupan Transedental (Alam Malakut)”Tombo Ati” adalah salah
satu karya Sunan Bonang. Sampai saat ini tembang tersebut masih dinyanyikan
dengan nilai ajaran Islam, juga pada pentas-pentas seperti: Pewayangan, hajat
Pernikahan dan acara ritual budaya Keraton.
·
WAYANG KULIT
Kesenian
wayang dalam bentuknya yang asli timbul sebelum kebudayaan Hindu masuk di
Indonesia dan mulai berkembang pada jaman Hindu Jawa. Pertunjukan Kesenian
wayang adalah merupakan sisa-sisa upacara keagamaan orang Jawa yaitu sisa-sisa
dari kepercayaan animisme dan dynamisme.
Menurut Kitab Centini, tentang asal-usul wayang Purwa disebutkan bahwa kesenian wayang, mula-mula sekali diciptakan oleh Raja Jayabaya dari Kerajaan Mamenang / Kediri. Sektar abad ke 10 Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran dari roh leluhurnya dan digoreskan di atas daun lontar. Bentuk gambaran wayang tersebut ditiru dari gambaran relief cerita Ramayana pada Candi Penataran di Blitar. Ceritera Ramayana sangat menarik perhatiannya karena Jayabaya termasuk penyembah Dewa Wisnu yang setia, bahkan oleh masyarakat dianggap sebagai penjelmaan atau titisan Batara Wisnu. Figur tokoh yang digambarkan untuk pertama kali adalah Batara Guru atau Sang Hyang Jagadnata yaitu perwujudan dari Dewa Wisnu.
Menurut Kitab Centini, tentang asal-usul wayang Purwa disebutkan bahwa kesenian wayang, mula-mula sekali diciptakan oleh Raja Jayabaya dari Kerajaan Mamenang / Kediri. Sektar abad ke 10 Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran dari roh leluhurnya dan digoreskan di atas daun lontar. Bentuk gambaran wayang tersebut ditiru dari gambaran relief cerita Ramayana pada Candi Penataran di Blitar. Ceritera Ramayana sangat menarik perhatiannya karena Jayabaya termasuk penyembah Dewa Wisnu yang setia, bahkan oleh masyarakat dianggap sebagai penjelmaan atau titisan Batara Wisnu. Figur tokoh yang digambarkan untuk pertama kali adalah Batara Guru atau Sang Hyang Jagadnata yaitu perwujudan dari Dewa Wisnu.
·
TARIAN JAWA
Tarian
merupakan bagian yang menyertai perkembangan pusat baru ini. Ternyata pada masa
kerajaan dulu tari mencapai tingkat estetis yang tinggi. Jika dalam lingkungan
rakyat tarian bersifat spontan dan sederhana, maka dalam lingkungan istana
tarian mempunyai standar, rumit, halus, dan simbolis. Jika ditinjau dari aspek
gerak, maka pengaruh tari India yang terdapat pada tari-tarian istana Jawa
terletak pada posisi tangan, dan di Bali ditambah dengan gerak mata.
Tarian yang terkenal ciptaan para raja, khususnya di Jawa, adalah bentuk teater tari seperti wayang wong dan bedhaya ketawang. Dua tarian ini merupakan pusaka raja Jawa. Bedhaya Ketawang adalah tarian yang dicipta oleh raja Mataram ketiga, Sultan Agung (1613-1646) dengan berlatarbelakang mitos percintaan antara raja Mataram pertama (Panembahan Senopati) dengan Kangjeng Ratu Kidul (penguasa laut selatan/Samudra Indonesia) (Soedarsono, 1990). Tarian ini ditampilkan oleh sembilan penari wanita.
Tarian yang terkenal ciptaan para raja, khususnya di Jawa, adalah bentuk teater tari seperti wayang wong dan bedhaya ketawang. Dua tarian ini merupakan pusaka raja Jawa. Bedhaya Ketawang adalah tarian yang dicipta oleh raja Mataram ketiga, Sultan Agung (1613-1646) dengan berlatarbelakang mitos percintaan antara raja Mataram pertama (Panembahan Senopati) dengan Kangjeng Ratu Kidul (penguasa laut selatan/Samudra Indonesia) (Soedarsono, 1990). Tarian ini ditampilkan oleh sembilan penari wanita.
·
KERIS JAWA
Keris
dikalangan masyarakat di jawa dilambangkan sebagai symbol “ Kejantanan “ dan
terkadang apabila karena suatu sebab pengantin prianya berhalangan hadir dalam
upacara temu pengantin, maka ia diwakili sebilah keris. Keris merupakan lambang
pusaka. Di kalender masyarakat jawa mengirabkan pusaka unggulan keraton
merupakan kepercayaan terbesar pada hari satu sura.
Keris pusaka atau tombak pusaka merupakan
unggulan itu keampuhannya bukan saja karena dibuat dari unsure besi baja, besi,
nikel, bahkan dicampur dengan unsure batu meteorid yang jatuh dari angkasa
sehingga kokoh kuat, tetapi cara pembuatannya disertai dengan iringan doa
kepada sang maha pencipta alam ( Allah SWT ) dengan duatu apaya spiritual oleh
sang empu. Sehingga kekuatan spiritual sang maha pencipta alam itu pun
dipercayai orang sebagai kekuatan magis atau mengandung tuah sehingga dapat
mempengaruhi pihak lawan menjadi ketakutan kepada pemakai senjata pusaka itu.
Kesimpulan
Kebudayaan dalam
kehidupan manusia sangatlah penting, karena tanpa kebudayaan manusia tidak akan
bisa menempatkan posisi mereka di kehidupan sehari-hari ada dimana, dan juga
sebagai penghubung untuk bersetuhan dangan budaya dari daerah dan Negara yang lain, karena tidak semua Negara mempunyai
kebudayaan yang sama, Setiap daerah dan Negara pasti memiliki keragaman
kebudayaan yang berbeda- beda yang dapat memajukan nama Negara atau daerah itu
sendiri
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar